Skip to main content

TANJUNGPINANG DRAGON BOAT RACE 2008

ASYIKNYA NONTON DRAGON BOAT RACE : OLAH RAGA BERNUANSA BUDAYA

Teriknya panas matahari pagi menjelang siang tidak membuat patah semangat para peserta lomba DRAGON BOAT RACE KOTA TANJUNGPINANG 2008, acara yang digelar rutin setiap tahunnya oleh Pemko Tanjungpinang memang selalu rame pengunjung, dan kali ini kembali di buka resmi oleh MENPORA Adhyaksa Dault (Tahun kemaren beliau juga soalnya), dan didampingi oleh Gubernur Kepri dan Walikota Tanjungpinang serta para pejabat lainnya. Kebetulan pagi itu lagi nggak ada banyak tugas di kantor jadi sekalian aja jalan-jalan ke tempat acara dan seperti biasa sekalian jepret sana jepret sini (memang hoby baruku yg satu ini ternyata sungguh mengasyikan hehehe). Yang menarik even tahun ini ada peserta dari para bule - bule, kalo gak salah mereka dari Czech Republic sana deh, kebetulan mereka lg berlibur juga di LAGOI - BINTAN. Sempat juga seh aku foto sama mereke....Ok Deh semoga sukses semua...jaga sportifitas ya brooo...:P
Lomba Perahu Naga atau yang lebih dikenal dengan nama Dragon Boat Race, adalah olahraga bernuansa budaya yang dimulai sejak tahun 1992. Lomba Perahu Naga ini diangkat dari sebuah tradisi masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang, yang sudah berlangsung sejak tahun 1950-an. Tradisi ritual keagamaan yang disebut, “Sembahyang Keselamatan Laut”. Ritual ini selalu dilaksanakan pada setiap tanggal 5 bulan 5. Menurut kalender Cina, atau bila dihitung dengan kalender tahun Masehi, maka jatuh pada bulan November tahun ini, yang tanggal pelaksanaannya selalu berubah-ubah setiap tahunnya. Hingga kini, lomba Perahu Naga sebagai bagian dari upacara keagamaan (Kong Hu Chu) tersebut masih tetap dilakukan oleh warga masyarakat Tionghoa Kota Tanjungpinang sampai sekarang.

Sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan sektor industri pariwisata di Kepulauan Riau, maka lomba Perahu Naga yang awalnya bersifat lokal itu, dipilih untuk dijadikan salah satu daya tarik wisata di Pulau Bintan, dengan nama Bentan Dragon Boat Race sebagai iven wisata tahunan, selama 10 tahun (1992 – 2001) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau.
Iven ini tidak sekadar iven Kabupaten Kepulauan Riau, tetapi Propinsi Riau pada saat itu. Lalu seiring terbentuknya Kota Tanjungpinang sebagai daerah otonom tahun 2001, maka tahun berikutnya pengelolaan iven wisata ini diambil alih Pemko Tanjungpinang, meskipun selama ini selalu dilaksanakan di pinggir pantai berhadapan dengan Gedung Daerah Tanjungpinang.

Tanjungpinang Dragon Boat Race, yang sudah dilaksanakan sejak 2002 hingga sekarang ini sudah memasuki tahun ketujuh. Dragon Boat Race, yang berlangsung di Tanjungpinang sebagai iven wisata dan olahraga, adalah yang tertua di Indonesia. Dragon Boat Race yang bertaraf internasional ini menjadi iven wisata Kota Tanjungpinang, sekaligus sebagai salah satu iven wisata tahunan Propinsi Kepulauan Riau.
Pelaksanaan Tanjungpinang Dragon Boat Race selama 5 tahun terakhir ini dirasakan meriah, tidak hanya dilihat dari jumlah penonton tetapi juga karena variasi kegiatan yang menyertai iven ini. Selain lomba Perahu Naga itu sendiri, iven yang mendapat dukungan luas dari masyarakat Tanjungpinang ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan bersifat tradisonal, yaitu lomba Renang Tanjungpinang–Pulau Penyengat (PP), lomba Menyelam, lomba Kayuh Sampan, lomba Sampan Layar, lomba Jong dan lomba Kayak/Kano. Perlu diinformasikan, bahwa Lomba Kayuh Sampan, Sampan Layar, dan Jong, baru dilaksanakan bersamaan dengan Tanjungpinang Dragon Boat Race dari 2002 sampai sekarang. Kemudian, untuk lebih menyemarakkan perlombaan, maka penyelenggaraan Tanjungpinang Dragon Boat Race ini dimeriahkan pula dengan bazaar makanan khas tradisional Melayu dan beragam hasil kerajinan tangan (cenderamata).

Bila dilihat dari asal peserta lomba, maka Tanjungpinang Dragon Boat Race termasuk iven berskala internasional, karena diikuti tim-tim dari luar negeri, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam dan juga Czech Republic. Untuk tahun 2008 ini, Tanjungpinang Dragon Boat Race merupakan iven wisata ke-7 bagi Kota Tanjungpinang dan tahun ke-4 bagi Propinsi Kepulauan Riau.

Pada iven Tanjungpinang Dragon Boat Race, selain lomba Perahu Naga, terdapat juga materi perlombaan lain yang bersifat tradisional, yaitu lomba Renang Tanjungpinang – Pulau Penyengat (PP), lomba Menyelam, lomba Kayuh Sampan, lomba Sampan Layar, lomba Kayak/Kano dan lomba Jong.

Kota Tanjungpinang termasuk salah satu kota tertua di Indonesia. Bila dihitung sejak dilantiknya Tengku Sulaiman menjadi Sultan Riau-Johor-Pahang (Kerajaan Riau) yang berpusat di Hulu Riau-Sungai Carang, 4 Oktober 1722, maka usia Kota Tanjungpinang sudah berumur 286 tahun. Tetapi bila dihitung mengambil nama besar Perang Riau, yakni Perang Kerajaan Riau dibawah Yang Dipertuan Muda, Raja Haji melawan Kolonel Belanda pada 6 Januari 1784, maka usia Kota Tanjungpinang sudah 224 tahun.

Di Kota Tanjungpinang dalam rentang masa ratusan tahun itu sudah tumbuh dan berkembang berbagai tradisi, adat-istiadat, seni-budaya, dan lain sebagainya dalam masyarakat Melayu dan etnik lainnya, sebagai masyarakat Kota Tanjungpinang. Diantara tradisi yang terus dilestarikan adalah lomba Perahu Naga sempena Sembahyang Keselamatan Laut oleh masyarakat Marga Tionghoa.

”Tradisi lomba Perahu Naga yang digelar oleh masyarakat Marga Tionghoa sejak tahun 1950-an, akhirnya dalam tahun 1992 diangkat menjadi iven wisata dan olahraga air prestasi. Maka, jadilah iven ini sebagai yang pertama dan tertua di Indonesia.

Bila dilihat dari asal peserta lomba, maka Tanjungpinang Dragon Boat Race termasuk iven berskala nasional dan bertaraf internasional, karena diikuti tim-tim dari dalam negeri Padang-Sumatera Barat, Jambi, Medan-Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, DKI-Jakarta, Riau dan Kepulauan Riau sendiri dan luar negeri, yakni Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam, Czech Republic. Tim Dayung Perahu Naga yang mengikutinya berkisar 25-30-35 tim, Tanjungpinang Dragon Boat Race merupakan iven wisata ke-7 bagi Kota Tanjungpinang dan iven ke-4 bagi Propinsi Kepulauan Riau.

Untuk melihat foto-foto lainnya dalam kegiatan tersebut klik di sini GAMBAR SELENGKAPNYA

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ucapan Idul Fitri Yang Benar (Sesuai Rasulullah SAW)

Hari kemenangan akan segera tiba. Di Indonesia setiap hari Lebaran (Idul Fitri) tiba semua orang mengucapkan selamat dengan bermacam-macam cara. Ada yang dengan pantun serius, pantun plesetan, ungkapan yang sangat puitis, dll. (Ini “pancingan” dari operator selular agar semua orang kirim SMS sehingga traffic SMS meningkat yang ujung-ujungnya pendapatan mereka juga meningkat atau memang murni ucapan dari seseorang kemudian di forward setelah diedit sedikit, biasanya nama dan keluarga. ucapanya sih sama persis). Nah, bagaimana yang dilakukan Nabi? Hampir semua ucapan yang beredar tidak ada riwayatnya kepada Rasulullah kecuali ucapan: Taqabbalallahu minaa wa minka , yang maknanya, “Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal Anda.” Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan. Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[Fathul Bari 2/446] : “Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata (yang artinya) : Para sah

INSIDE KA'BAH DAN DETIK TERAKHIR SAKARATUL MAUT RASULULLAH SAW..

Inside Ka'bah Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua (terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini). Silahkan

WASPADA BAHAYA KEBAKARAN HUTAN !!!

Kebakaran hutan seolah-olah menjadi tradisi. Bagian dari tradisi kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan. Gimana enggak coba? Hampir setiap tahun sejak abad ke-21 kebakaran hutan selalu terjadi. Baru-baru ini di negara kita, tepatnya di wilayah Tanjungpinang – Kepulauan Riau, beberapa lokasi hutannya kebakaran bro. Sungguh mengerikan. Sampai kapan ya, hutan di dunia ini terhenti dari kebakaran ?? . Untuk kasus kebakaran yang terjadi khususnya di wilayah Tanjungpinang, mengawali Tahun 2010 dalam 1 bulan ini saya hitung sudah sekitar 14 kali terjadi kebakaran di beberapa titik yang sebagian besar adalah lahan / hutan….waduh..cape dehhhhh. Pada musim kering seperti saat ini, risiko kebakaran di kawasan hutan cukup tinggi, mengingat kondisi hutan yang kering mudah terbakar. Panas menyengat yang terjadi dalam 1 bulan terakhir menimbulkan hot spot (titik panas) pada sejumlah wilayah khususnya di Tanjungpinang, dan tentu saja rawan kebakaran hutan. Perlu diingat bahwa dampak terjadinya ke