Skip to main content

WASPADA BAHAYA KEBAKARAN HUTAN !!!

Kebakaran hutan seolah-olah menjadi tradisi. Bagian dari tradisi kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan. Gimana enggak coba? Hampir setiap tahun sejak abad ke-21 kebakaran hutan selalu terjadi. Baru-baru ini di negara kita, tepatnya di wilayah Tanjungpinang – Kepulauan Riau, beberapa lokasi hutannya kebakaran bro. Sungguh mengerikan. Sampai kapan ya, hutan di dunia ini terhenti dari kebakaran ?? . Untuk kasus kebakaran yang terjadi khususnya di wilayah Tanjungpinang, mengawali Tahun 2010 dalam 1 bulan ini saya hitung sudah sekitar 14 kali terjadi kebakaran di beberapa titik yang sebagian besar adalah lahan / hutan….waduh..cape dehhhhh.

Pada musim kering seperti saat ini, risiko kebakaran di kawasan hutan cukup tinggi, mengingat kondisi hutan yang kering mudah terbakar. Panas menyengat yang terjadi dalam 1 bulan terakhir menimbulkan hot spot (titik panas) pada sejumlah wilayah khususnya di Tanjungpinang, dan tentu saja rawan kebakaran hutan.

Perlu diingat bahwa dampak terjadinya kebakaran hutan sangatlah besar baik dari sisi materil, kerusakan lingkungan maupun ancaman korban jiwa. Hutan yang terbakar dampaknya dirasakan pula oleh daerah tetangga bahkan bisa sampai ke luar negeri. “Begitu hutan terbakar, memadamkannya tidak mudah, kabut asapnya mengganggu ke sehatan, lingkungan jadi rusak, banyak habitat hewan maupun tumbuhan yang mati. Pokoknya kerugiannya sangat besar. Jadi mari kita mencegah kebakaran hutan.

Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin hutan-hutan itu bisa kebakar. Ada beberapa sebab bro... dan pastinya kamu harus tahu.
  1. Petir yang nyamperin lalu nyamberin hutan yang kering.
  2. Manusia (maaph) bego atau ceroboh yang membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa alias pikun mematikan api saat camping/kemah.
  3. Aliran lahar dan awan panas dari gunung yang abiz marah (meletus).
  4. Manusia yang suka mbikin lahan di hutan dan vandalismenya.
  5. Api dalam tanah gambut (ground fire) hasil perbuatan manusia pula.
  6. Politik konversi hutan dengan membuka perkebunan monokultur skala besar kayak perkebunan kelapa sawit dan kebun kayu komersial (HTI) dan IPK (Ijin Pemanfaatan Kayu) yang memicu kelalaian yang dapat menimbulkan kebakaran hutan.
Wah-wah, gak rela bro !!! Hutan Indonesia harus diselametin nich... Kalo kebakaran terus bisa-bisa anak-cucu kita gak bakalan menikmati sejuknya hutan. Keanekaragaman hayati pun mulai terkikis. Bahkan, organisme yang belum sempat dikenali udah keburu musnah. Oleh sebab itu, kita semua musti waspada terhadap kebakaran hutan. Ada banyak dampak merugikan yang harus kita terima jika kita gak bisa menghindari kejadian kebakaran hutan.

Kebakaran hutan dan lahan adalah sebuah kejadian terbakarnya kawasan hutan/lahan baik dalam luasan yang besar maupun kecil. Kebakaran hutan dan lahan seringkali tidak terkendali dan bila ini terjadi maka api akan melahap apa saja dihadapannya mengikuti arah angin. Kebalikannya, penyebaran api kebakaran di lahan gambut justru tidak mengikuti arah angin. Titik api justru berada dikedalaman lebih dari 2 meter. Pada kawasan gambut rembetan api akan meluas kesegala arah dan sulit untuk diperkirakan penyebarannya.

Mengapa terjadi kebakaran hutan/lahan :
Kebakaran terjadi karena dua hal: karena ulah manusia baik disengaja maupun tidak disengaja dan karena terbakar dengan sendirinya. Kebakaran dengan sendirinya juga tidak disembarang tempat. Kebakaran dengan sendirinya hanya terjadi pada daerah yang tanahnya mengandung batubara. Pada daerah lain mustahil terjadi kebakaran dengan sendirinya. Hal ini disebabkan jenis hutan alam di Indonesia yang masuk dalam kategori Hutan Tropis (tropical Forest) atau Hutan Hujan Basah (Rain Forest)sehingga lantai hutan selalu dalam keadaan basah/lembab.
Untuk unsur kesengajaan, manusia sengaja melakukannya untuk membuka dan membersihkan lahan. Pembakaran hutan dalam waktu singkat juga diyakini dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pada beberapa kelompok masyarakat yang masih memiliki kearifan tradisional, pembakaran hutan dilakukan sebulan sebelum musim penghujan. Hal ini diperlukan karena hutan/lahan yang terbakar dalam waktu yang lama malah justru menghilangkan kesuburan tanah.
Untuk unsur ketidak sengajaan biasanya terjadi pada musim kemarau panjang. Dalam musim kemarau, sebatang rokok yang dibuang kesemak yang kering akan mampu menimbulkan api apabila angin bertiup perlahan. Bekas api unggun yang tidak mati dengan sempurna juga mampu memicu terjadinya kebakaran hutan/lahan.

Mencegah kebakaran hutan dan lahan :
  1. Jangan melakukan pembakaran untuk melakukan pembukaan lahan.
  2. Mintalah petunjuk kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun Dinas Pertanian setempat tentang tatacara pembukaan lahan tanpa bakar.
Bila dinas setempat tidak memilikinya, lakukan cara berikut ini:
  • Jangan panik!
  • Basahi telunjuk anda dan ancungkan untuk mengetahui arah angin!
  • Kumpulkan keluarga anda, mintakan mereka untuk menggunakan sepatu yang bukan terbuat dari karet dan celana panjang dari bahan yang cukup tebal!
  • Ambil selimut/seprai tebal atau kain sarung berlapis-lapis dan tutuplah sekujur tubuh anda kecuali mata!
  • Siramlah air sebanyak-banyaknya sehingga selimut/seprai/sarung dan tubuh anda menjadi basah kuyup!
  • Teroboslah api sambil berlari mengikuti arah angin sampai ketempat yang benar-benar aman. Jangan lari melawan arah angin!
Untuk itu di harapkan kepada masyarakat untuk tangap dan wasapada terhadap setiap bencana di sekitar kita, terlebih masalah bencana kebakaran baik yang terjadi pada bangunan di kawasan pemukiman penduduk ataupun lahan/hutan.. Semoga posting ini bermanfaat. Terima kasih.

Posting & Foto : by Mazpram.

Comments

  1. hutanku kutimang-timang sayang.. kini telah rapuh... Mari kita upayakan bersama.. Go Green...
    apa kabar bg? da lama nian sy tak singgah di blog ni.. smoga sehat selalu.. Amin.. :D

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah kabar baik, makasih dah mampir lagi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ucapan Idul Fitri Yang Benar (Sesuai Rasulullah SAW)

Hari kemenangan akan segera tiba. Di Indonesia setiap hari Lebaran (Idul Fitri) tiba semua orang mengucapkan selamat dengan bermacam-macam cara. Ada yang dengan pantun serius, pantun plesetan, ungkapan yang sangat puitis, dll. (Ini “pancingan” dari operator selular agar semua orang kirim SMS sehingga traffic SMS meningkat yang ujung-ujungnya pendapatan mereka juga meningkat atau memang murni ucapan dari seseorang kemudian di forward setelah diedit sedikit, biasanya nama dan keluarga. ucapanya sih sama persis). Nah, bagaimana yang dilakukan Nabi? Hampir semua ucapan yang beredar tidak ada riwayatnya kepada Rasulullah kecuali ucapan: Taqabbalallahu minaa wa minka , yang maknanya, “Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal Anda.” Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan. Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[Fathul Bari 2/446] : “Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata (yang artinya) : Para sah

INSIDE KA'BAH DAN DETIK TERAKHIR SAKARATUL MAUT RASULULLAH SAW..

Inside Ka'bah Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua (terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini). Silahkan