Skip to main content

PESAWAT DAN UANG

"PESAWAT NJALUK DUITE!!! "


Ini adalah pengalamanku di masa kecil dulu, saat masih ingusan dan masih senang bermain dengan teman sebaya berlarian berkejaran di lapangan yang letaknya kebetulan persis di depan rumahku. Dan bukan tak mungkin anda semua yang membaca posting saya kali ini pun turut merasakannya di waktu kecil dulu, meski kadang anda sendiri tak menyadarinya...

Kebetulan kampung masa kecil saya dulu adalah menjadi salah satu lintasan atau jalur penerbangan yang cukup padat dari dan ke Semarang/Solo/Jogja menuju Jakarta, sehingga tiap harinya ada beberapa pesawat yang terbang cukup rendah di atas kampung saya.

Yah, namanya juga anak kecil yang masih lugu dan polos. Mereka belum pernah merasakan hiruk pikuk perkotaan yang riuh rendah ramai dengan segala situasi yang melingkupi kehidupan masyarakatnya. Banyak pengalaman jaman dulu yang bila dipikir-pikir kembali sekarang, semua itu terkesan konyol dan lucu. Hahaha...

Salah satunya adalah kebiasaan kami, anak-anak kecil desa yang hidup di kampung adalah bermain bersama di tanah lapang. Nah, saat pesawat melintas di atas kepala kami, sontak kami pun berlarian bersama seraya menengadahkan kepala dan tangan dan berteriak bersama-sama, "Montor Mabur (= montor mabur, kapal mabur, kapal terbang, pesawat) njaluk dhuwite!". Atau dalam bahasa Indonesia berarti "Pesawat! Minta Uangnya!". Hehehehe...

Begitu pula saat sedang santai di dalam rumah menyadari suara pesawat terbang yang membahana dan menggema di angkasa sana, saya pun keluar menuju halaman dan berteriak lantang minta uang ke arah langit. Seolah-olah mereka yang sedang menumpang di pesawat mendengarkan pekikan suara kami di bawah sana... Wahahaha.. Dan meskipun sadar uang tak pernah akan turun dari pesawat, alam bawah sadar kami pun menuntun mulut kami untuk berteriak seperti itu dan berlarian memandangi pesawat yang terbang di atas kampung kami.

Ah, serasa deja vu saat menyaksikan atraksi dan kehebohan di ujung barat pulau Jawa sana. Saat demi peluncuran buku motivasinya, seorang motivator ulung menyebarkan ribuan lembar uang kertas dari pesawat dan diperebutkan ratusan bahkan ribuan orang...

Hiks... Benar-benar sebuah deja vu...!!

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan Idul Fitri Yang Benar (Sesuai Rasulullah SAW)

Hari kemenangan akan segera tiba. Di Indonesia setiap hari Lebaran (Idul Fitri) tiba semua orang mengucapkan selamat dengan bermacam-macam cara. Ada yang dengan pantun serius, pantun plesetan, ungkapan yang sangat puitis, dll. (Ini “pancingan” dari operator selular agar semua orang kirim SMS sehingga traffic SMS meningkat yang ujung-ujungnya pendapatan mereka juga meningkat atau memang murni ucapan dari seseorang kemudian di forward setelah diedit sedikit, biasanya nama dan keluarga. ucapanya sih sama persis). Nah, bagaimana yang dilakukan Nabi? Hampir semua ucapan yang beredar tidak ada riwayatnya kepada Rasulullah kecuali ucapan: Taqabbalallahu minaa wa minka , yang maknanya, “Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal Anda.” Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan. Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[Fathul Bari 2/446] : “Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata (yang artinya) : Para sah

INSIDE KA'BAH DAN DETIK TERAKHIR SAKARATUL MAUT RASULULLAH SAW..

Inside Ka'bah Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua (terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini). Silahkan

WASPADA BAHAYA KEBAKARAN HUTAN !!!

Kebakaran hutan seolah-olah menjadi tradisi. Bagian dari tradisi kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan. Gimana enggak coba? Hampir setiap tahun sejak abad ke-21 kebakaran hutan selalu terjadi. Baru-baru ini di negara kita, tepatnya di wilayah Tanjungpinang – Kepulauan Riau, beberapa lokasi hutannya kebakaran bro. Sungguh mengerikan. Sampai kapan ya, hutan di dunia ini terhenti dari kebakaran ?? . Untuk kasus kebakaran yang terjadi khususnya di wilayah Tanjungpinang, mengawali Tahun 2010 dalam 1 bulan ini saya hitung sudah sekitar 14 kali terjadi kebakaran di beberapa titik yang sebagian besar adalah lahan / hutan….waduh..cape dehhhhh. Pada musim kering seperti saat ini, risiko kebakaran di kawasan hutan cukup tinggi, mengingat kondisi hutan yang kering mudah terbakar. Panas menyengat yang terjadi dalam 1 bulan terakhir menimbulkan hot spot (titik panas) pada sejumlah wilayah khususnya di Tanjungpinang, dan tentu saja rawan kebakaran hutan. Perlu diingat bahwa dampak terjadinya ke